Seorang prajurit professional boleh jadi dari awal tidak pernah bercita-cita menjadi seorang prajurit, karena nasib kehidupan sesorang berlangsung sesuai peta kehidupan yang telah disiapkan Yang Maha Esa.
Namun totalitas kita dalam melaksanakan tugas akan tercermin dalam perkataan, suara, perbuatan yang bermuara pada karakteristik diri kita. Tentunya kita harus menyadari bahwa nilai jual diri kita ada pada karakteristik:
Ada petuah yang mengatakan “Kalau mau jadi penjahat jangan jadi maling ayam, jadilah penjahat besar yang bisa menguras banyak uang dari Bank”. Ada benarnya juga, maling ayam dan koruptor adalah sama-sama maling. Walaupun saat ini banyak orang tidak menyadari, pelan namun pasti mengumpulkan dana yang bukan haknya dan sadar setelah rompi KPK dipakaikan ketubuhnya.
Mengapa kita harus memiliki “Totalitas” dalam meraih harapan menjadi prajurit :
Profile
Sadar atau tidak, profile kita adalah seperti buku yang menceritakan siapa kita, ada yang menyebut Bahasa tubuh, walaupun mulut kita berkata tidak tetapi profile kita yang memancarkan keraguan menjadi suatu petunjuk bahwa kita tidak konsisten antara perkataan dan hati.
Bila hati diibaratka seperti lampu, bagi seorang yang penuh totalitas, kondisi apapun lampu ini tidak akan redup. Namun bagi seorang yang dipenuhi keraguan dia akan seperti lampu yang kehabisan minyak, redup gelap dan remang-remang.
Pancaran energi yang lemah ini akan mempengaruhi pola tindak diri kita, akibatnya pandangan tidak tajam, suara lemah dan tubuh tertunduk, Tentu saja menjadi nilai yang rendah untuk menjadi seorang prajurit
KesiapanKalau suatu rencana menjadi prajurit hanya sebagai sampingan alias coba-coba saja, maka hasilnya sudah bisa dipastikan tidak maksimal. Karena judulnya coba-coba maka latihannya juga seadanya, sesempatnya, semampunya dan sesuka-sukanya.
Belajarlah memiliki “Perhatian Murni” untuk suatu tugas yang ada dihadapan diri kita, sama seperti orang yang berpuasa makan minum, Ketika memiliki perhatian murni terhadap suatu pekerjaan, maka dia telah berhasil melupakan rasa lapar dan hausnya.
Bukan sebaliknya, malah memikirkan agar tidak melihat makanan dan minuman, akibatnya pikiran terpecah dan pekerjaan tidak maksimal. Karena godaan akan makanan dan minuman hanya sebagian kecil dari gangguan yang akan kita terima selama nafas masih di kandung badan.
Seorang yang memiliki totalitas tidak akan menyiapkan dirinya setengah-setengah untuk menyelesaikan sutau misi, tetapi sibuk mencari apasih yang belum saya siapkan ?
Ketelitian/KewaspadaanKonskuensi dari seseorang yang tidak totalitas dalam mengerjakan suatu misi adalah menggampangkan, menganggap mudah, anggap sepele yang bermuara kepada teledor, lupa, alpa dan telat.
Totalitas seseorang akan berperan membentuk mental yang waspada, hati-hati dan siaga setiap saat, untuk mengantisipasi kekurangan dan kelebihannya, karena dipicu oleh rasa penghargaan.
Selama diri kita merasa suatu misi itu berharga, maka tidak akan ada sesuatu yang terlupa, tertinggal karena setiap saat kita mengingatnya dan mengharapkannya.
KeberanianLagu “Maju Tak Gentar”diciptakan bukan untuk menyenangkan hati prajurit atau warga negara yang mendukung tugas prajurit, tetapi berfungsi untuk meneguhkan hati agar yang mengemban tugas amanat bergerak dengan gagah perkasa.
Hati kita adalah lautan pikiran, yang setiap saat bergerak seperti ombak bergulung-gulung, yang dihembus oleh angan-angan, pandangan mata, sentuhan, pikiran dan suasana sekeliling kita.
Namun hati kita akan tetap bercahaya seperti intan dan kuat seperti baja ketika kita mendapat halangan dalam mengemban tugas dan pekerjaan, apabila seluruh pikiran dan perasaan bertumpu pada satu tujuan.
KepuasanKetika suatu pekerjaan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh namun belum berhasil, kita mendapat kesimpulan itu bukanlah jalan rejeki kita ada rasa puas setelah menjalankan kegiatan tersebu.
Tetapi ketika melakukan suatu pekerjaan yang hanya mencoba-coba, sebenarnya kita sedang membuang-buang energi yang tidak perlu.
Karena itu yakinlah setiap usaha yang baik dan benar akan bermanfaat, percaya akan suatu mekanisme perekrutan akan membuatmu tenang dan mantap.
Tidak akan ada yang menjatuhkan dirimu apabila kamu berkualitas, namun harus lebih baik dari yang lain itulah yang disebut dengan menang.
Tentukan pilihanmu menang atau kalah dalam totalitas akan menjadi tolak ukur murni kemampuan diri, dari pada menang atau kalah dalam coba-coba akan menjadi parameter abu-abu kemampuan diri.